- Home »
- Sinopsis Film Serigala Terakhir
Windows 8 UI > Desgined By. Renadel Dapize
Jhon de Krishna
On Sabtu, 18 Mei 2013
“Di dunia ini bukan selalu ada kebaikan demikian jua kejahatan, yang
baik belum tentu menang dan yang jahat belum tentu kalah, kita adalah
serigala untuk diri kita sendiri, selalu ada dendam yang harus dibalas
dan darah yang harus dibayar, perang tidakkan pernah selesai !”
Itulah ungkapan yang cukup membuatkan saya terfikir dan tertanya-tanya mengenai seribu satu makna dan seribu satu persoalan mengenai ungkapan di atas. Ungkapan ini akan wujud sekiranya anda sendiri menyaksikan filem ‘SERIGALA TERAKHIR’ dari Negara seberang.
Filem ‘SERIGALA TERAKHIR’ arahan Upi Avianto ini cukup menarik dan banyak memberi pengajaran mengenai pengertian sebuah persahabatan, sebuah perjuangan dan sebuah kekeluargaan yang berlatarbelakangkan sifat kenakalan dan kongsi gelap.
Filem ini turut dibintangi oleh Vino G Bastian, Al Fathir Muchtar,
Dallas Pratama, Dion Wiyoko, Ali Syakieb, Reza Pahlevi, Fanny Fabriana
dan Zaneta Georgina. Lakonan mereka cukup hebat dan penuh penghayatan
terutamanya melalui watak lima sekawan dan ketika babak pergaduhan yang
cukup realistic.
Filem ini nampak lebih menarik berbanding filem aksi Indonesia seperti
Merantau Warrior dan sebagainya. Walaupun pada mulanya saya agak
tertanya-tanya apakah yang menariknya filem ini dan selepas 2 jam lebih
menonton filem ini, barulah saya tahu filem ini cukup menarik. Oleh itu,
saya cadangkan kepada pembaca-pembaca blog saya untuk cuba menonton
filem ini.
Disebuah pinggiran Jakarta dengan sekelompok remaja laki-laki tumbuh
dan menjalin persahabatan yang kuat. Mereka adalah Ale (Fathir Muchtar),
Jarot (Vino G. Bastian), Lukman (Dion Wiyoko), Sadat (Ali Syakieb), dan
Jago (Dallas Pratama). Ale adalah sosok yang paling menonjol di antara
mereka. Jiwa pemimpinnya sangat kentara sekali. Sementara Jarot adalah
sosok yang paling tidak banyak omong dan tertutup.
Suatu peristiwa dalam sebuah pertandingan sepak bola yang berakhir
dengan keributan. Pada saat itu Ale tampak terdesak karena lawannya
menggunakan pisau. Mereka semua berusaha membantu Ale. Sampai akhirnya
Jarotlah yang berhasil melumpuhkan lawan dan tanpa diduganya pisau itu
tertancap ditubuh lawan, rubuh bersimbahkan darah, dan mati. Seketika
semua diam dan kemudian kabur meninggalkan Jarot seorang diri yang
berdiri terpana tidak percaya.
Persahabatan yang sudah mereka jalin eratpun teruji. Jarot harus
mengalami pengalaman pahit di penjara seorang diri. Tidak ada seorang
sahabatpun yang memperdulikannya. Perasaan sakit hati dan terkhianati
mengubah Jarot menjadi lelaki yang keras. Keputusannya setelah keluar
dari penjara untuk bergabung di kelompok Naga Hitam membuatnya jadi
berseberangan dengan kelompok Ale. Karena kelompok Naga Hitam adalah
musuh besar kelompok Ale.
Intrik demi intrik pun semakin rumit. Terlebih lagi ketika Jarot
menjalin cinta lamanya kembali secara diam-diam dengan Aisya (Fanny
Fabriana), adik Ale. Keputusan Jarot ini dianggap membahayakan bagi
kedua kelompok yang berseteru. -http://wanmuhammadhazem.blogspot.com